Januari 03, 2009


INISIASI III


AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang. Perusahaan membeli barang untuk dijual kembali dalam bentuk semula tanpa mengalami pengolahan. Perusahaan dapat berupa toko, penyalur tunggal, agen penjualan, distributor, dan sejenisnya. Karakteristik utama perusahaan dagang adalah bahwa pada peristiwa penjualan terjadi penyerahan barang yang didalamnya memuat jumlah rupiah disebut harga pokok penjualan.

Karakteristik Perusahaan Dagang adalah :

  1. Adanya kegiatan membeli barang dagang untuk dijual kembali tanpa merubah bentuk.

  2. Adanya peristiwa penjualan dimana terjadi penyerahan barang yang didalamnya memuat jumlah rupiah disebut HPP.

  3. Adanya keuntungan / laba dari kegiatan menjual barang tersebut yaitu dari penjualan bersih dikurangi dengan HPP & biaya usaha.

  4. Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening pendapatan.

  5. Barang yang dibeli dapat dikembalikan jika tidak sesuai dengan pesanan/mungkin karena rusak & sebaliknya jika melakukan penjualan.

Siklus akuntansi Perusahaan Dagang diawali dengan pencatatan transaksi ke dalam jurnal, kemudian dipindahkan kedalam buku besar (posting) & dihitung saldonya lalu susun daftar saldo & pada akhir periode susun neraca lajur dengan jurnal penyesuaian sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening Pendapatan. Juga Piutang Dagang dan Utang Dagang. Disamping itu ada akun-akun khusus yang bersangkutan dengan perusahaan dagang disamping Penjualan, antara lain yang terpenting adalah Harga Pokok Penjualan, Pembelian, Retur dan Keringanan Penjualan, Retur dan Keringanan Pembelian, Potongan Penjualan dan Potongan pembelian. Potongan pembelian ataupun potongan penjualan hendaknya tidak dikacaukan dengan pengertian potongan harga (price/trade discount).

Ada akun khusus menyebabkan Laporan laba rugi perusahaan dagang juga bebeda dengan laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang terjual yang disebut biaya operasi. Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya merupakan biaya operasi lainnya. Penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba yang berasal dari penjualan yang dikenal dengan istilah laba kotor penjualan.


Menjurnal penjualan dan pembelian barang dagang

Penjualan barang dagang secara tunai atau kredit dicatat dengan mengkredit Penjualan. Pada saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi 2 (dua) peristiwa yaitu pertama terjadinya pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal dan yang kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai akibat mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya.

Metode atau cara pencatatan untuk barang dagang akibat dari pembelian atau penjualan, ada 2 cara yaitu :

  1. Metode Phisyik (Berkala/Periodik) yaitu metode apabila pada saat penjualan keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat secara kontinu dan baru akan dicatat pada akhir episode sebagai penyesuaian.

Pada saat terjadi pembelian tidak menambah persediaan, tetapi dianggap sebagai pengeluaran beban untuk mendapatkan barang tersebut. Dalam metode fisik dicatat sebagai berikut :


Pembelian Rp. xxxx

Kas / Utang Dagang Rp. xxxx

(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)


Pada saat terjadi penjualan, penjualan tersebut tidak mengurangi persediaan tetapi dianggap sebagai penerimaan pendapatan dari hasil penjualan yang dicatat sebagai berikut :


Kas / Piutang Dagang Rp. xxxx

Penjualan Rp. xxxx


(Kas = untuk penjualan tunai, dan Piutang Dagang = untuk penjualan secara kredit)


  1. Metode Perpetual yaitu metode yang mencatat persediaan secara terus menerus setiap kali terjadi perubahan baik pembelian atau penjualan dan kemungkinan adanya pengembalian barang atau retur pembelian atau penjualan barang.

Pencatatan saat terjadinya pembelian barang dagang pada metode ini adalah :


Persediaan Rp. xxxx

Kas / Utang Dagang Rp. xxxx

(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)


Pencatatan saat terjadi penjualan adalah :

Kas / Piutang Usaha Rp. xxxx

Penjualan Rp. xxxx

Harga Pokok Penjualan Rp. xxxx

Persediaan Rp. xxxx

(Kas = untuk penjualan tunai dan Piutang Dagang = untuk penjualan kredit)

Persyaratan Jual Beli

  1. Syarat Penyerahan

Syarat-syarat penjualan harus menyebutkan kapan pemilikan (hak) atas barang dagang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli, dan menentukan pihak mana, penjual atau pembeli yang harus menanggung biaya transportasi (ongkos angkut).

Syarat penjualan dalam pengiriman barang dagang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

  1. FOB tempat pengiriman (FOB Shipping Point) adalah hak milik atas barang dagang bisa beralih kepada pembeli pada saat penjual menyerahkan barang tersebut ke perusahaan pengangkut. Pembeli menanggung biaya transportasi pengiriman barang dagang.

  2. FOB tempat tujuan (FOBDestination) adalah hak milik atas barang dagang bisa beralih ke pembeli menerima barang dagang tersebut, ini berarti penjual menyerahkan barang dagang tersebut ke tempat tujuan pembeli tanpa dibebani ongkos angkut kepada pembeli dan penjual membayar ongkos angkut sampai ke tempat tujuan terakhir.

  1. Syarat Pembayaran

Syarat pembayaran adalah perjanjian yang menetapkan cara pembayaran atas barang yang diperjual belikan yang mungkin berupa trade discount ataupun cash discount.

  1. Trade discount atau rabat adalah potongan yang diberikan karena membeli barang dalam partai besar, biasanya dinyatakan dengan persen. Harga yang diperhitungkan pada pembeli ialah harga menurut daftar (list price) dikurangi rabat (trade discount) yang disebut harga kontrak (contract price).





  1. Cash Discount adalah potongan tunai yang diperoleh pembeli apabila membayar dalam batas waktu yang ditentukan yang diberikan oleh penjual. Maksud diberikan potongan tunai kepada pembeli adalah agar pembeli terdorong untuk membayar lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Macam-macam syarat pembayaran adalah sebagai berikut :

  1. 2/10, n/30

artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur dan netto harus dibayar paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur.

  1. E.O.M (end of math)

Artinya pembayaran paling lambat tanggal akhir bulan dari hari pembelian barang.

  1. n/10. EOM

artinya pembayaran paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan pembelian barang.

  1. 2/10 1/5 n/60

artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur dan hanya akan memperoleh potongan 1 % membayar setelah 10 hari dari tanggal faktur tetapi tidak lebih dari 15 hari dan netto harus dibayar paling lambat 60 hari setelah tanggal faktur.


Untuk lebih jelas kita simak contoh soal berikut :

  1. PT Marina menjual barang dagangnya kepada PT Shanty dengan harga menurut daftar (list price) Rp. 5.500.000,00 dengan trade discount 8%, 6%, 4%. Hitunglah berapa harga jualnya ?


Penyelesaian :

List Price Rp. 5.500.000,00

Rabat 8% x Rp. 5.500.000 Rp. 440.000,00

Rp. 5.060.000,00

6% x Rp. 5.060.000 Rp. 303.600,00

Rp. 4.756.400,00

4% x Rp. 4.756.400 Rp. 190.256,00

Harga Jual / Contract Price Rp. 4.566.144,00


  1. Pada tanggal 2 November 2002 PT Karunika menjual barang seharga Rp. 3.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30, berapakah cash discount yang diberikan ?


Penyelesaian :

Dengan syarat tersebut berarti PT Karunika memberi potongan atau discount sebesar Rp. 60.000 (2% x Rp. 3.000.000) kepada pembeli apabila dilunasi paling lambat tanggal 12 November 2002. Dan apabila lewat dari tanggal tersebut pembeli tidak memperoleh potongan tunai dan harus membayar penuh sebesar Rp. 3.000.000 dan paling lambat tanggal 2 Desember 2002.





Transaksi – transaksi pokok dalam perusahaan dagang dianalisa dalam jurnal umum sebagai berikut :



Transaksi

Jurnal Umum

Pembelian

Pembelian barang secara tunai atau kredit

(D) Pembelian

(K) Kas / Utang Dagang


Retur pembelian dan pengurangan harga

(D) Utang Dagang

(K) Retur pembelian & pengurangan harga


Potongan pembelian (membayar utang dagang dengan memperoleh potongan)

(D) Utang Dagang

(K) Potongan Pembelian

(K) Kas

Penjualan

Penjualan barang dagang secara tunai

(D) Kas / Piutang Dagang

(K) Penjualan


Retur penjualan dan pengurangan harga

(D) Retur pembelian & pengurangan harga

(K) Piutang Dagang


Potongan penjualan (menerima piutang dagang dengan memberi potongan)

(D) Kas

(D) Potongan Penjualan

(K) Piutang Dagang

Biaya Angkut

Biaya angkut pembelian (membayar beban angkut barang yang dibeli)

(D) Beban angkut pembelian

(K) Kas


Biaya angkut penjualan (adalah semua pengeluaran biaya untuk mengirim barang sampai ke gedung pembeli)

(D) Beban angkut penjualan

(K) Kas



Ilustrasi Akuntansi untuk Transaksi Barang Dagang

Dalam ilustrasi berikut akan terlihat bagaimana transaksi yang sama akan dicatat baik oleh penjual atau pembeli. Penjual adalah PT Tirta Marta dan Pembelinya PT. Indonusa

Transaksi

PT. Tirta Marta (Penjual)

PT. Indonusa (Pembeli)

1 Mei

PT Tirta Marta menjual barang dagang secara kredit kepada PT Indonusa sebesar Rp.750.000, dengan syarat FOB Shipping Point, n/45. Harga pokok penjualan sebesar Rp. 450.000


Piutang Usaha-PT Indo 750.000

Penjualan 750.000


Harga Pokok Penjualan 450.000

Persediaan Brg Dagang 450.000


Persediaan Brg Dagang 750.000

Utang Usaha-PT Tirta Marta 750.000

2 Mei

PT Indo membayar beban transportasi sebesar Rp.15.000 atas pembelian tgl 1 Mei dari PT Tirta Marta.


Tidak Dijurnal


Persediaan Barang dagang 15.000

Kas 15.000

5 Mei

PT Tirta Marta menjual brg dagang secara kredit kepada PT Indonusa sebesar Rp.500.000, syarat FOB destination, n/30. Harga Pokok Penjualan tsb sebesar Rp.350.000


Piutang Usaha-PT Indo 500.000

Penjualan 500.000


Harga Pokok Penjualan 350.000

Persedian Brg Dagang 350.000


Persediaan Brg Dagang 500.000

Utang Usaha-PT Tirta Marta 500.000

7 Mei

PT Tirta Marta membayar biaya transportasi sebesar Rp.25.000 untuk brg dagang yang dijual kepada PT Indo pada tgl 5 Mei


Beban Pengiriman 25.000

Kas 25.000


Tidak Dijurnal

JURNAL KHUSUS


Pada umumnya di dalam perusahaan terjadi transaksi rutin dan frekuensinya terjadi sangat tinggi. Transaksi rutin ini biasanya meliputi: penjualan kredit, pembelian kredit, penerimaan kas, pengeluaran kas dan sebagainya. Dengan buku jurnal dua kolom ternyata pencatatan transaksi rutin menjadi tidak tepat dan praktis lagi terutama dalam hal posting dari jurnal ke buku besar. Karena itu transaksi rutin yang yang sering terjadi sebaiknya dicatat dalam buku jurnal tersendiri yang disebut dengan buku jurnal khusus. Dengan adanya jurnal khusus maka biasanya ada beberapa akun yang memerlukan perincian misalnya Piutang Dagang dan Utang Dagang.

Akun-akun untuk perincian ini membentuk satu buku besar tersendiri yang disebut buku besar pembantu, sedangkan buku besar yang akan digunakan dalam menyusun daftar saldo disebut dengan buku besar umum.


Ada beberapa jenis jurnal sebagai berikut :

  1. Jurnal pembelian, adalah jurnal untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang atau aktiva lain yang dilakukan secara kredit

  2. Jurnal pengeluaran kas, adalah jurnal untuk mencatat semua transaksi tentang pengeluaran kas (uang tunai), transaksi pengeluaran uang tersebut antara lain pembelian barang dagang atau aktiva lain secara tunai, pembayaran beban-beban, pembayaran / pelunasan hutang dagang dan pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi.

  3. Jurnal Penjualan, adalah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang yang dilakukan secara kredit.

  4. Jurnal Penerimaan kas, adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua transaksi tentang penerimaan uang.

  5. Jurnal Memorial / Umum, adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat pada keempat jurnal khusus diatas. Transaksi-transaksi tersebut adalah : retur pembelian dan penjualan, pengambilan barang untuk keperluan prive, penarikan wesel dan lain-lain.



REFERENSI :

Horngren, Charles.T. and Walter T. Harrison.Jr (1997), Akuntansi di Indonesia. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Sunyanto. Drs (1999). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Essa Group, Jakarta.

Nursasmito, Irfan. Drs. (1983). Siklus Akuntansi Penuntun Pembuatan Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Badan Penerbit & Penyalur Akademi Marketing dan Akuntansi, Yogyakarta.

Niswonger. C. Rollin, Warren.Carls.S, Reeve.James M and Fess. Philip.E. (1999). Accountong, Nineteenth Edition, Erlangga, Jakarta.

SIKLUS AKUNTANSI

Inisiasi II


SIKLUS AKUNTANSI

Siklus akuntansi bergerak melalui suatu aktivitas keuangan yang biasanya selama 1 (satu) tahun, akuntan mencatat segala aktivitas operasi atau transaksi yang terjadi pada usaha tersebut. Kemudian akuntan menyiapkan akun-akun untuk mencatat aktivitas operasi pada siklus berikutnya.

Langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi diperlihatkan sebagai berikut :

  1. Transaksi dicatat pada buku jurnal

  2. Transaksi diposkan ke buku besar

  3. Neraca saldo disiapkan, data penyesuaian dikumpulkan dan neraca lajur diselesaikan.

  4. Laporan Keuangan disiapkan

  5. Ayat jurnal penyesuaian dibukukan ke jurnal dan diposkan ke buku besar

  6. Ayat jurnal penutup dibukukan dan diposkan ke buku besar

  7. Neraca saldo setelah penutupan disiapkan.


Pencatatan Transaksi


Setiap transaksi dapat dicatat dengan melalui persamaan akuntansi dasar yaitu Aktiva = Utang + Ekuitas dan transaksi perusahaan selama periode tertentu akan menyangkut berbagai pos (elemen) aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas berikut ini adalah contoh transaksi dan pencatatannya ke dalam jurnal.

Contoh :

Pak Edwin mendirikan perusahaan jasa fotocopy, pada tanggal 1 Januari 2004 Pak Edwin menyetor uang tunai sebesar Rp. 20.000.000,- kemudian dibeli peralatan fotocopy berupa mesin foto copy sebesar Rp. 10.000.000,- dan perlengkapannya seharga Rp. 5.000.000,-


Pencatatan Jurnal :

1 Jan 2004 Kas Rp. 20.000.000

Perlengkapan Foto copy Rp. 5.000.000

Mesin Foto Copy Rp. 10.000.000

Modal Pak Edwin Rp. 35.000.000


Proses Posting


Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal, proses selanjutnya adalah posting ke buku besar. Langkah-langkah yang harus dilakukan :

  1. Mencatat tanggal transaksi

  2. Menuliskan keterangan singkat mengenai transaksi

  3. Mencatat jumlah rupiah transaksi sesuai dengan tempatnya, yaitu sebelah debet dan kredit.

Buku besar merupakan kumpulan perkiraan-perkiraan, sedangkan bentuk perkiraan yang biasa digunakan oleh perusahaan terdiri dari 4 jenis, yaitu :

  • Bentuk T

  • Bentuk 2 (dua) kolom

  • Bentuk 3 (tiga) kolom / Bentuk saldo tunggal

  • Bentuk 4 (empat) kolom / Bentuk saldo rangkap


Contoh berikut adalah dengan menggunakan bentuk 4 (empat) kolom:


KAS

Tanggal

Keterangan

Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit

1 Jan 2003

Setoran Modal

20.000.000

-

20.000.000

-


PERLENGKAPAN

Tanggal

Keterangan

Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit

1 Jan 2003

Investasi Pemilik

5.000.000

-

5.000.000

-


MESIN FOTO COPY

Tanggal

Keterangan

Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit

1 Jan 2003

Investasi Pemilik

10.000.000

-

10.000.000

-


MODAL EDWIN

Tanggal

Keterangan

Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit

1 Jan 2003

Investasi

-

35.000.000

-

35.000.000





Menyusun Neraca Saldo


Neraca saldo adalah daftar saldo-saldo yang diambil dari masing-masing perkiraan pada buku besar untuk memeriksa kebenaran atau keseimbangan antara jurnal saldo debet dan saldo kredit dari masing-masing perkiraan.

Langkah-langkah menyusun neraca saldo antara lain :

Buatlah kolom neraca saldo yang terdiri dari 4 (empat) kolom. Tulis judul neraca saldo tersebut dengan nama perusahaan dan periode penyusunan neraca saldo tersebut.


USAHA FOTO COPY EDWIN

NERACA SALDO

Per 31 Januari 2003

No
Nama Perkiraan
Debet
Kredit






Tulislah nama-nama perkiraan sesuai dengan nomor kode perkiraan (bila ada) masing-masing mulai dari Harta, Utang, Modal, Pendapatan sampai pada beban, dan setelah itu pindahkan angka-angka saldonya dari setiap perkiraan buku besar ke kolom debet atau kredit dalam neraca saldo.

Jumlah kolom debet dan kredit dari neraca saldo tersebut harus seimbang.

Menyusun Neraca Lajur

Neraca lajur (work sheet) adalah kertas kerja (working paper) yang digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk penyusunan laporan keuangan pada akhir peiode akuntansi. Fungsi dari penyusunan neraca lajur adalah sebagai:

  1. alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan

  2. alat pengawasan bila terjadi kesalahan yang mungkin terjadi pada jurnal penyesuaian

  3. alat untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang telah dilakukan


Ada beberapa bentuk Neraca Lajur, namun yang sering digunakan adalah bentuk 10 kolom yaitu sebagai berikut :


No

Akun

Nama

Perkiraan

Neraca Saldo

Ayat Jurnal Penyesuaian

Neraca Saldo disesuaikan

Rugi / Laba

Neraca

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

















Cara penyusunan Neraca Lajur :

  1. Buatlah neraca lajur dengan bentuk 10 kolom (seperti contoh diatas), lalu dituliskan judul laporan yang terdiri dari :

  • Nama Perusahaan

  • Kata “Neraca Lajur”

  • Periode penyusunan

  1. Memindahkan perkiraan-perkiraan buku besar sesuai dengan nomor perkiraan berikut saldonya pada kolom “Neraca Saldo” dan perhatikan keseimbangan antara sisi Debet dan Kredit.

  2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan pindahkan ke dalam kolom penyesuaian atau AJP pada sisi Debet dan sisi Kredit.

  3. Setelah kolom penyesuaian terisi semua, maka kemudian diisi kolom “Neraca Saldo Disesuaikan” dengan cara sebagai berikut :

  1. Perkiraan/akun yang tidak ada penyesuaiannya, maka saldo sisi debet pada neraca saldo langsung dipindahkan ke sisi debet pada neraca saldo disesuaikan begitu juga dengan saldo sisi kredit neraca saldo langsung dipindahkan ke sisi kredit pada neraca saldo yang disesuaikan.

  2. apabila angka di neraca saldo ada disebelah debet, sedang penyesuaiannya juga ada disebelah debet, maka jumlahkan dan tulis jumlah tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah debet. Sebaliknya bila angka di neraca saldo ada disebelah kredit dan penyesuaiannya juga ada di sebelah kredit, maka jumlahkan dan tulis jumlah tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.

  3. apabila angka di neraca saldo ada disebelah debet dan penyesuaiannya ada disebelah kredit dan ternyata angka di neraca saldo sebelah debet tadi lebih besar maka hitung selisihnya dan tulis selisih tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah debet, sedang jika angka penyesuaiannya (kredit) lebih besar maka selisihnya tulis di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.

  4. apabila angka hanya terdapat dalam penyesuaian saja, maka pindahkan langsung ke kolom neraca saldo disesuaikan, jika di kolom penyesuaian ada di sebelah debet pindahkan ke neraca saldo disesuaikan sebelah debet dan jika di kolom penyesuaian ada disebelah kredit pindahkan ke neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.

  5. Setelah semua perkiraan telah dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan, maka jumlahkan kolom neraca saldo disesuaikan tersebut baik debet maupun kredit dan periksa keseimbangannya.

  1. Setelah kolom neraca saldo disesuaikan terisi semua dan jumlahnya seimbang, maka isi kolom Rugi/Laba dan kolom Neraca. Caranya adalah sebagai berikut :

  1. Perkiraan nominal yaitu semua perkiraan beban dan pendapatan pindahkan ke kolom Rugi/Laba, perkiraan beban pindahkan ke kolom Rugi/Laba setelah debet dan perkiraan pendapatan pindahkan ke kolom Rugi/Laba sebelah kredit.

  2. Perkiraan riil yaitu perkiraan aktiva, hutang, dan modal termasuk prive, pindahkan ke kolom Neraca, yang termasuk kelompok perkiraan aktiva pindahkan ke kolom Neraca sebelah debet sedangkan yang termasuk kelompok Hutang dan Modal pindahkan ke kolom Neraca sebelah kredit, sedang untuk perkiraan prive pindahkan ke kolom Neraca sebelah debet.

  3. Setelah semua perkiraan nominal telah dipindahkan ke kolom Rugi/Laba, maka jumlahkan baik itu debet maupun kredit. Jika jumlah kredit lebih besar dari pada jumlah debet, maka selisihnya merupakan sisa laba dan di tulis pada sisi debet agar jumlahnya menjadi seimbang. Dan jika jumlah debet lebih besar dari pada kredit maka selisihnya merupakan sisa Rugi dan tulis pada sisi kredit agar jumlahnya menjadi seimbang.

  4. Apabila dari kolom Rugi/ Laba terdapat sisa Laba (Kredit>Debet) berarti sisa laba tersebut menambah modal, karena modal itu kalau bertambah ada disebelah kredit, maka sisa laba tersebut dipindahklan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya jika kolom Rugi/Laba terdapat sisa rugi (Debet>Kredit) berarti sisa rugi pindahkan ke kolom neraca sebelah debet.

  5. Dan yang terakhir setelah sisa Laba atau sisa Rugi dipindahkan ke Neraca, maka jumlahkan kolom Neraca tersebut baik debet maupun kredit dan jumlah tersebut haruslah seimbang.


Menyusun Laporan Keuangan dari Neraca Lajur

Laporan laba rugi biasanya disiapkan langsung dari neraca lajur. Pada laporan laba rugi, beban umumnya disajikan menurut besarnya, mulai dari yang terbesar ke yang terkecil. Laporan ekuitas pemilik disiapkan dengan mencantumkan saldo awal ekuitas pemilik, menambahkan investasi pada usaha tersebut serta laba bersih selama periode bersangkutan, dan mengurangkan penarikan oleh pemilik. Jumlah yang dicantumkan di neraca lajur sebagai modal tidak selalu merupakan saldo akun pada awal periode akuntansi. Pemilik mungkin sudah menanamkan aktiva tambahan pada bisnisnya dalam periode tersebut. Karena itu, untuk melihat saldo awal dan tambahan investasi, kita perlu mengacu ke perkiraan modal.

Dua kelompok aktiva yang lazim adalah aktiva lancar dan aktiva tetap. Kas dan aktiva lain yang biasanya diharapkan akan dikonversi menjadi kas atau dijual atau terpakai habis dalam periode satu tahun atau kurang disebut aktiva lancar. Properti, bangunan, dan peralatan disebut sebagai aktiva tetap atau aktiva pabrik. Biaya (harga perolehan), akumulasi penyusutan, dan nilai buku dari setiap jenis utama aktiva tetap biasanya dilaporkan pada neraca.

Dua kelompok utama kewajiban adalah kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu singkat (biasanya satu tahun atau kurang) dan yang akan dibayarkan dengan menggunakan aktiva lancar disebut kewajiban lancar. Kewajiban yang tidak akan jatuh dalam waktu lama (biasanya di atas satu tahun) disebut kewajiban jangka panjang.

Hak pemilik atas aktiva disajikan di bawah seksi kewajiban dan ditambahkan dengan total kewajiban. Total kewajiban dan ekuitas pemilik harus sama dengan total aktiva.


      1. Membuat ayat jurnal penyesuaian dari neraca lajur.

Data untuk membuat ayat jurnal penyesuaian terdapat pada kolom penyesuaian dari neraca lajur.

Perkiraan-perkiraan yang biasanya perlu disesuaikan pada akhir periode, antara lain :

        1. Perlengkapan (supplies), yaitu membandingkan perlengkapan yang terdapat pada neraca saldo dan yang masih tersedia (persediaan) pada akhir periode akuntansi, maka akan diketahui berapa besar pemakaian atau yang telah menjadi beban perlengkapan.

        2. Beban di bayar dimuka, yaitu beban-beban yang telah dibayar tetapi sebenarnya belum merupakan kewajiban dan harus dibebankan untuk periode yang akan datang (pos transitoris aktif).

        3. Pendapatan diterima dimuka, yaitu beban-beban yang telah dibayar tetapi sebenarnya belum merupakan hak (pendapatan) periode sekarang yang akan datang (pos transitoris aktif).

        4. Piutang penghasilan/Piutang pendapatan, yaitu pendapatan yang telah menjadi hak tetapi belum diterima (pos antisipasi aktif).

        5. Hutang beban, yaitu beban-beban yang sebenarnya telah menjadi hak tetapi belum dibayar (pos antisipasi pasif).

        6. Kerugian piutang, yaitu taksiran kerugian piutang karena adanya piutang yang tak tertagih.

        7. Penyusutan Aktiva Tetap, yaitu penyusutan dari aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.


      1. Membuat ayat jurnal penutup dari neraca lajur.

Empat ayat jurnal yang diperlukan untuk menutup akun-akun sementara adalah :

  1. Mendebet setiap akun pendapatan atas jumlah yang terdapat dalam saldonya, dan mengkredit ikhtisar Laba Rugi atas seluruh pendapatan tersebut.

  2. Mendebet ikhtisar Laba Rugi atas total beban dan mengkredit masing-masing akun beban atas jumlah yang terdapat pada saldonya.

  3. Mendebet ikhtisar Laba Rugi atas jumlah yang terdapat pada saldonya (laba bersih), dan mengkredit akun modal atas jumlah yang sama. (Debit dan Kredit akan dibalik bila terdapat kerugian bersih).

  4. Mendebet akun modal atas saldo akun penarikan dan mengkredit akun penarikan atas jumlah yang sama.


Setelah ayat jurnal penutup diposkan ke buku besar, saldo akun modal akan sama dengan seluruh jumlah yang dilaporkan pada laporan ekuitas pemilik dan neraca. Selain itu, akun pendapatan, beban, dan penarikan akan mempunyai saldo nol.

Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan neraca saldo setelah penutupan untuk memastikan bahwa buku besar mempunyai saldo yang berimbang pada awal periode berikutnya.



REFERENSI :

Horngren, Charles.T. and Walter T. Harrison.Jr (1997), Akuntansi di Indonesia. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Sunyanto. Drs (1999). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Essa Group, Jakarta.

Nursasmito, Irfan. Drs. (1983). Siklus Akuntansi Penuntun Pembuatan Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Badan Penerbit & Penyalur Akademi Marketing dan Akuntansi, Yogyakarta.

Niswonger. C. Rollin, Warren.Carls.S, Reeve.James M and Fess. Philip.E. (1999). Accountong, Nineteenth Edition, Erlangga, Jakarta.


Financial Statement

INISIASI I

RUANG LINGKUP AKUNTANSI &

LAPORAN KEUANGAN ( Financial Statement )


RUANG LINGKUP AKUNTANSI

Pengertian Akuntansi

  • Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.

  • Menurut Sunyanto (1999), pengertian akuntansi itu adalah suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan keputusan.

  • Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders)

Akuntansi menyediakan informasi akuntansi berupa laporan-laporan bagi pihak yang berkepentingan (Stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan, pihak-pihak tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pihak internal dan eksternal.

  1. Pihak internal adalah pengelola perusahaan (manajemen) yaitu pihak yang bertanggungjawab di dalam mengarahkan jalannya perusahaan, seperti manajer perusahaan. Manager / pimpinan perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui dengan tepat posisi keuangan, guna pengambilan keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi, menilai dan mempertanggungjawabkan keberhasilan dalam mengelola perusahaan.

  2. Pihak eksternal adalah pihak-pihak di luar perusahaan yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan sehari-hari, yaitu para investor, kreditor, pemilik perusahaan / pemegang saham dan badan pemerintah serta instansi perpajakan.

  • Kreditor dalam hal ini misalnya bank, tentunya harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan menolak suatu usulan/permintaan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan atau menunjukkan hal yang negatif, bankir akan mempertanyakan tentang kemampuan dan reputasi manajer perusahaan atau meminta pemegang saham utama perusahaan tersebut untuk memberikan jaminan atas utang perusahaan.

  • Investor adalah anggota masyarakat yang mampu/mempunyai permodalan, yang bila akan menginvestasikan modalnya memerlukan data informasi akuntansi (keuangan) perusahaan untuk mengukur tingkat kemampu-labaan perusahaan.

  • Pemilik perusahaan atau pemegang saham dapat menggunakan laporan keuangan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan perusahaannya dan bagaimana prospeknya di masa yang akan datang.

  • Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan melaluii laporan keuangan, sehingga dapat menentramkan karyawan dalam kelangsungan kerjanya.

  • Lembaga pemerintah / instansi perpajakan memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan pajak, perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.


Bidang spesialisasi akuntansi

Dalam prakteknya, akuntansi memiliki beberapa bidang spesialisasi yang berbeda. Bidang spesialisasi akuntansi secara garis besar dibedakan menjadi 2(dua) yaitu : akuntansi keuangan dan akuntansii manajemen.

  1. Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan secara periodik yang dapat digunakan sebagai informasi intern dan ekstern perusahaan.

  2. Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan atas berbagai alternatif tindakan dan membantu memilih alternatif yang paling baik yang harus diambil oleh pengelola perusahaan. Akuntansi manajemen juga membantu manajemen dalam menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi.

Sedangkan yang termasuk bidang-bidang spesialisasi akuntansi lain adalah akuntansi biaya, akuntansii perpajakan, akuntansi anggaran, sistem akuntansi, dan akuntansi sosial. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.

  2. Akuntansi perpajakan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penyusunan SPT (Surat Pajak Terutang) dan mempertimbangkan efek perpajakan dari suatu transaksi atau alternatif berbagai tindakan.

  3. Akuntansi anggaran merupakan bidang akuntansi yang menyajikan rencana kegiatan keuangan untuk suatu periode, melalui catatan dan ikhtisar, serta menyediakan data perbandingan antara kegiatan sesungguhnya dengan rencananya.

  4. Akuntansi pemerintahan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah atau lembaga sosial dengan peraturan dan perundang-undangan yang mengikat lembaga-lembaga tersebut.

  5. Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang menekankan masalah perancangan prosedur, metode dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi perusahaan.

  6. Akuntansi sosial merupakan bidang akuntansi yang cenderung membahas dan mengukur biaya sosial dan manfaatnya, misalnya mengukur pola kepadatan lalu lintas sebagai bagian dari studi penentuan pemakaian dana transportasi yang paling efisien.


Konsep Dasar Akuntansi

Konsep akuntansi dibedakan menjadi 2 (dua) konsep dasar, yaitu :

  1. Konsep Entitas Usaha (Business Entity Concept), merupakan konsep akuntansi yang didasarkan pada entitas usaha, yaitu membatasi data ekonomi dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditor atau pihak yang berkepentingan, atau dengan kata lain aktivitas usaha dicatat secara terpisah dari aktivitas pihak yang berkepentingan. Sebagai contoh, Hendry seorang pemilik usaha foto copy mempunyai rekening koran yang saldonya di bank sebesar Rp. 15 juta pada akhir tahun. Hasill dari operasi usahanya hanya setengahnya yaitu Rp. 7,5 juta dan sisanya sebesar Rp. 7,5 juta berasall dari penjualan motor milik keluarganya. Jika Hendry mengikuti konsep entitas, ia akan memperlakukan uang yang dihasilkan dari usahanya sebagai bagian yang terpisah dari uang yang dihasilkan dari penjualan barang yang bukan milik perusahaan tetapi miliknya sendiri. Konsep entitas menetapkan bahwa pembukuan terhadap hasil operasi perusahaan sebesar Rp 7,5 juta dilakukan terpisah dengan aktiva atau Utang pribadi/pemilik perusahaan sebesar Rp 7,5 juta pula. Pemisahan ini akan memperjelas dalam melihat posisi keuangan perusahaan.

  2. Konsep Biaya (Cost Concept), merupakan konsep akuntansi yang menyatakan bahwa barang atau jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga saat transaksi tersebut terjadi. Cara pencatatan ini mengunakan prinsip harga historis (Historical Cost). Sebagai contoh, toko elektronik pada tanggal 1 Agustus 2002 perusahaan membeli barang-barang elektronik dengan harga Rp. 10 juta rupiah. Konsep biaya menetapkan bahwa transaksi tersebut harus dicatat berdasarkan harga perolehan yang sesungguhnya, yaitu tetap seharga Rp. 10 juta meskipun setelah transaksi harga barang elektronik tersebut telah mengalami kenaikan menjadi Rp.12,5 juta. Catatan akuntansi harus tetap mempertahankan nilai historis dari suatu aktiva selama perusahaan itu memilikinya dan biaya perolehan itu merupakan nilai atau ukuran yang dapat diandalkan.


Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau generally accepted accounting principles (GAAP) merupakan sistem standar penilaian data keuangan suatu perusahaan dalam membuat suatu laporan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi ini dikembangkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) guna mengetahui perbandingan kinerja dan kondisi keuangan antar perusahaan. Saat ini, Financial Accounting Standars Board (FASB) merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan di Amerika Serikat dengan tugas utama mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi.


PERSAMAAN AKUNTANSI

Pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi

Sebelum menjelaskan pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi, akan dijelaskan lebih dahulu pengertian Transaksi. Transaksi adalah suatu kejadian atau kondisi ekonomi yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu entitas.

Sedangkan yang disebut persamaan akuntansi adalah hubungan antara aktiva, kewajiban (liabilities) dan modal pemilik (owner equity) yang dinyatakan dalam suatu persamaan. Unsur-unsur persamaan akuntansi terdiri dari 3 (tiga) yaitu : aktiva, Utang (liabilities) dan modal pemilik (owner equity).

AKTIVA = MODAL

Aktiva mungkin pula diperoleh dari pinjaman pihak luar, yaitu biasa disebut juga Utang/Kewajiban, maka persamaan diatas akan berubah menjadi :

AKTIVA = UTANG + MODAL

Utang/Kewajiban sering juga disebut dengan Pasiva, maka persamaan tersebut menjadi :

AKTIVA = PASIVA

Persamaan akuntansi itu adalah keseimbangan antara sisi Aktiva (kiri) dan sisi Pasiva (kanan).

Pada dasarnya pengaruh perubahan atas transaksi keuangan berkisar pada :

  • Bertambahnya harta diimbangi dengan bertambahnya modal

  • Bertambahnya harta diimbangi dengan berkurangnya harta lain

  • Bertambahnya harta diimbangi dengan bertambahnya utang

  • Berkurangnya harta diimbangi dengan berkurangnya utang

  • Berkurangnya harta diimbangi dengan berkurangnya modal


Pengertian 3 (tiga) unsur persamaan akuntansi :

  • Aktiva (assets) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan memberikan keuntungan bagi usaha tersebut di masa mendatang. Contohnya kas, piutang, tanah/bangunan, kendaraan, peralatan dan lain-lain.

  • Utang (liabilities) adalah berupa Utang atau pinjaman yang harus dibayarkan kepada pihak luar.

  • Modal pemilik (owner equity) adalah jumlah aktiva yang tersisa setelah dikurangi kewajiban-kewajiban.


Contoh Soal :

Berikut ini adalah transaksi dari usaha baber shop milik Pak Djaja :

  1. Pak Djaja mendirikan usaha pangkas rambut (baber shop) dengan menyetor uang pribadinya sebesar Rp. 20.000.000,00

  2. Dibeli secara tunai peralatan cukur yaitu berupa alat cukur listrik seharga Rp. 5 juta

  3. Dibeli perlengkapan mencukur berupa silet, sisir, kain dsb sebesar Rp. 1.500.000,00

  4. Dibeli kursi cukur listrik sebagai peralatan mencukur seharga Rp. 2 juta secara kredit

  5. Diterima pendapatan dari mencukur sebesar Rp. 1.000.000,00

  6. Menerima order mencukur pelanggan seharga Rp. 250.000,00 dan akan dibayar bulan depan

  7. Dibayarkan gaji para pencukur yaitu untuk 2 (dua) orang @ Rp. 150.000,00

  8. Pada akhir bulan diterima sebagian piutang dari pelanggan sebesar Rp. 250.000,00 dibayar tunai.

Diminta :

Buatlah persamaan akuntansinya dengan susunan sbb:


Aktiva Pasiva

Kas + Piutang + Perlengkapan + Peralatan = Utang usaha + Modal Pak Djaja


Jawaban :



A K T I V A

P A S S I V A


Kas

Piutang

Perlengkapan

Peralatan

Utang usaha

Modal Djaja

A

20.000.000





20.000.000

B

(5.000.000)



5.000.000




15.000.000



5.000.000


20.000.000

C

(1.500.000)


1.500.000





13.500.000


1.500.000

5.000.000


20.000.000

D




2.000.000

2.000.000



13.500.000


1.500.000

7.000.000

2.000.000

20.000.000

E

1.000.000





1.000.000


14.500.000


1.500.000

7.000.000

2.000.000

21.000.000

F


250.000




250.000


14.500.000

250.000

1.500.000

7.000.000

2.000.000

21.250.000

G

(300.000)





(300.000)


14.200.000

250.000

1.500.000

7.000.000

2.000.000

20.950.000

H

250.000

(250.000)






14.450.000

0

1.500.000

7.000.000

2.000.000

20.950.000


Analisis Transaksi

  1. Setoran modal berupa uang kas Rp. 20 juta akan mengakibatkan bertambahnya aktiva berupa kas dengan diimbangi dengan bertambahnya pasiva pada modal Pak Djaja.

  2. Pembelian peralatan cukur yaitu alat cukur listrik akan mengakibatkan bertambahnya aktiva berupa peralatan seharga Rp. 5 juta dan diimbangi dengan berkurangnya aktiva lain berupa kas sebesar Rp. 5 juta.

  3. Pembelian perlengkapan mencukur akan mengakibatkan bertambahnya aktiva berupa perlengkapan sebesar Rp. 1.500.000,00 dan diimbangi dengan berkurangnya aktiva lain berupa kas sebesar Rp. 1.500.000,00

  4. Pembelian kursi cukur listrik sebagai peralatan secara kredit berakibat bertambahnya aktiva berupa peralatan sebesar Rp. 2.000.000,00 dan diimbangi dengan timbulnya / bertambahnya utang sebesar Rp. 2.000.000,00

  5. Diterimanya pendapatan sebesar Rp. 1.000.000,00 berakibat bertambahnya harta berupa kas sebesar Rp. 1 juta dan diimbangi dengan bertambahnya modal Pak Djaja sebesar Rp. 1 juta

  6. Menerima order mencukur namun pembayarannya bulan depan akan mengakibatkan timbulnya atau bertambahnya aktiva berupa piutang sebesar Rp. 250.000,00 dan diimbangi dengan bertambahnya modal Pak Djaja sebesar Rp. 250.000,00

  7. Dibayar gaji kepada 2 orang pencukur sebesar Rp. 150.000,00 perorang berakibat berkurangnya aktiva berupa kas sebesar Rp. 300.000,00 dan diimbangi dengan berkurangnya juga modal Pak Djaja sebesar Rp. 300.000,00

  8. Sebagian piutang dibayar oleh pelanggan akan berakibat bertambahnya aktiva berupa kas sebesar Rp. 250.000,00 dan berkurangnya aktiva berupa piutang sebesar Rp. 250.000,00




LAPORAN KEUANGAN (Financial Statement)


Laporan Keuangan adalah laporan formal tentang informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari 4 (empat) laporan yaitu Neraca (laporan posisi keuangan), Laporan Laba Rugi, Laporan perubahan modal dan Laporan arus kas.


      1. NERACA

Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca sering disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.

Manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :

  • Jumlah kekayaan perusahaan

  • Kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya (likuiditas dan solvabilitas)

  • Kemapuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar (fleksibilitas)

  • Jumlah utang perusahaan pada kreditur

  • Jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan

Bentuk penyajian neraca ada 2 (dua) yaitu :

  1. Bentuk Rekening (Skontro)

  2. Bentuk Laporan (Staffel)


      1. LAPORAN LABA RUGI

Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga dengan laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran tentang hasil usaha perusahaan atau operasi perusahaan.

Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :

  • laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan.

  • Sebab-sebab perusahaan memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian

  • informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan sumber-sumber utama pendapatan perusahaan.


      1. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang memuat ikhtisar perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.

Manfaat Laporan perubahan modal yaitu dapat diperolehnya sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Pengurangan modal pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih selama periode berjalan.


      1. LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas (cash flow) adalah laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa pengeluaran atau pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas wajib dibuat oleh setiap perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK No. 2).

Arus kas dapat bersumber dari :

  1. Operasi, misalnya dari penjualan barang dagangan

  2. Investasi, misalnya dari penjualan aktiva jangka panjang

  3. Pendanaan (Financing), misalnya kredit bank.

Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta untuk mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh perusahaan selama periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.

Hubungan antara Laporan Keuangan

Pelajarilah gambar berikut ini dengan seksama dan benar, karena gambar tersebut menunjukkan hubungan antara keempat jenis Laporan Keuangan.


Berikut ini Laporan Keuangan dari Kantor Akuntan Publik Hengki Waluyo








Laporan Laba Rugi

Peiode 30 Januari 2003

Pendapatan

Pendapatan Jasa ………………..………………..………………..……………………. Rp. 10.000.000


Beban

Beban Gaji ………………..………………..………………..……Rp. 1.500.000

Beban Sewa ………………..………………..………………….. Rp. 1.200.000

Beban Listrik ………………..………………..………………….. Rp. 500.000


Total Beban ………………..………………..………………..………………..…………. Rp. 3.200.000

Laba Bersih ………………..………………..………………..………………..……. . …… Rp. 6.800.000


Laporan Perubahan Modal

Peiode 30 Januari 2003


Modal Hengki Waluyo, 1 Jan 2002 ……..………………..………………..………….. Rp. 0

Ditambah : Investasi oleh pemilik …..………………..………………..……………….. Rp. 50.000.000

Laba Bersih ………………..………………..………………..………………………….. Rp. 6.800.000

56.800.000

Dikurangi :

Pengambilan oleh pemilik ………………..………………..………………..…………… Rp. 3.000.000

Modal Hengki Waluyo ………..………………..………………..………………..……. . Rp. 53.800.000


Neraca

Peiode 30 Januari 2003

Aktiva

Kas ………………………………. Rp.25.300.000

Piutang ………………………….. Rp. 2.500.000

Perlengkapan Kantor ………….. Rp. 6.475.000

Tanah …………………………….Rp. 20.000.000

Total Aktiva …………………….. Rp. 54.275.000

Kewajiban Hutang ……………………………… Rp. 475.000


Ekuitas Pemilik

Modal Hengki Waluyo …………. ….Rp.53.800.000

Total Kewajiban & Modal Pemilik …Rp.54.275.000


Laporan Arus Kas

Peiode 30 Januari 2003

Arus Kas dari kegiatan operasi

Penerimaan

Penagihan dari Langganan ………………………………………………………… Rp. 6.500.000

Pembayaran

Ke Pemasok …………………………………………………(Rp. 2.000.000)

Ke Pegawai ………………………………………………… (Rp. 1.200.000) (Rp. 3.200.000)

Arus kas masuk bersih dari kegiatan operasi ………………………………….. Rp. 3.300.000

Arus Kas dari kegiatan investasi

Pembelian tanah ………………………………………………(Rp 55.000.000)

Penjualan tanah ………………………………………………. Rp.30.000.000

Arus kas keluar bersih dari kegiatan investasi …………………………………. (Rp. 25.000.000)

Arus kas dari kegiatan pembelanjaan

Investasi pemilik …………………………………………………Rp. 50.000.000

Pengambilan pemilik ……………………………………………(Rp. 3.000.000)

Arus kas masuk bersih dari kegiatan pembelanjaan ………………………………Rp. 47.000.000

Kenaikan bersih dalam saldo kas …………………………………………………………Rp.25.300.000

Sisa kas, 1 Januari 2003 …………………………………………………………. ………Rp. 0

Sisa kas, 30 Januari 2003 …………………………………………………………. ……. Rp. 25.300.000


Keterangan :

Laporan laba rugi periode 30 Januari 2003

          • Melaporkan semua pendapatan dan semua beban selama periode tersebut

          • Melaporkan laba bersih selama periode tersebut, pada kasus praktik akuntansi diatas Kantor Akuntan Publik Hengki Waluyo mendapatkan laba untuk periode Januari. Laba bersih tersebut berhubungan dengan Laporan Perubahan Modal lihat


        1. Laporan perubahan modal periode 30 Januarri 2003

          • Nilai sisa modal pemilik pada awal periode.

          • Ditambah dengan investasi yang dilakukan pemilik dan juga ditambah laba bersih (atau dikurangi kerugian bersih, disesuaikan dengan kasus). Laba bersih tersebut diambil dari Laporan Laba Rugi lihat

          • Dikurangi dengan pengambilan pribadi oleh pemilik.

          • Diakhiri dengan sisa modal pemilik pada akhir periode.


        1. Neraca periode 30 Januari 2003

          • Melaporkan semua aktiva, kewajiban dan modal pemilik dari suatu usaha pada akhir periode tertentu.

          • Melaporkan bahwa total aktiva sama dengan jumlah dari total kewajiban dengan total modal pemilik. Keadaan seimbang inilah yang menyebabkan laporan tersebut disebut neraca.

          • Melaporkan nilai sisa akhir dari modal pemilik, yang diambil langsung dari laporan modal pemilik. (lihat )


  1. Laporan arus kas

Melaporkan arus kas dari tiga jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan (kegiatan operasional, investasi dan pembelanjaan) selama bulan tersebut. Setiap jenis kegiatan akan dirinci sehingga menghasilkan arus kas bersih untuk setiap periode.

Ingat..!!! Waktu akan terus berjalan.