MAKALAH
PENTINGNYA
BERORGANISASI
Oleh :
Mochamad Syarif Ridho
NIM : 07530020
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH
MALANG
Pendahuluan:
Sebelum kita membahas tentang betapa
pentingnya berorganisasi betapa baiknya bila kita memahami terlebih dahulu apa
itu organisasi?
Terdapat beberapa teori dan
perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada
pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah
dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin,
metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut.
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama
- James D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama
- Chester I. Bernard
berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk
karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah
organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu
organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka
menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif
teratur.
Bila
kita sudah memahami apa arti berorganisasi pasti kita akan mengetahui betapa
pentingnya berorganisasi.
Pentingnya berorganisasi
1. Melatih Kamu Bersosialisasi. Organisasi membuat
kamu ga kuper. Kamu akan terlatih untuk berinteraksi dengan berbagai macam
orang. Dan hal ini sangat berguna buat kamu setelah terjun di dunia kerja.
Contoh organisasi yang baik untuk bersosialisasi yaitu OSIS, organisasi intra
ini membuat kamu dekat dengan siswa lain sekaligus dengan banyak guru.
2. Memberikan Pelajaran untuk meyakinkan orang lain.
3. Belajar berorganisasi melatih kamu agar dapat
melobi atau membuat proposal yang meyakinkan untuk diakui dan diterima orang
lain. Demikian pula ketika terjun ke dunia nyata kelak, untuk memperoleh satu
proyek besar, kamu harus bisa mengajukan lobi yang menyakinkan untuk menang.
4. Merangsang Kreativitas. Manfaat berorganisasi
yang paling terasa adalah kamu akan terlatih untuk menjadi pribadi yang
kreatif, selalu memiliki ide-ide, dan terangsang untuk berpikir di luar
kerangka yang baku.
5. Membuat kamu menjadi pribadi yang menarik. Kalau
kamu aktif di OSIS, setiap mata akan tertuju pada kamu. Kamu akan jadi idola
dan terkenal di kalangan teman-teman sekolah. Karena itu melatih kamu untuk selalu
tampil menawan dan menarik hati.
6. Mengajarkan kerja keras, tanggung jawab, pantang
menyerah dan tidak suka berpangku tangan. Manfaat berorganisasi yang paling
dirasakan adalah kamu akan menjadi pribadi yang optimis, penuh tanggung jawab,
tidak mudah menyerah, dan tekun. Seandainya kamu ditunjuk sebagai ketua panitia
sebuah kegiatan, tentu kamu harus menyelesaikannya karena ada laporan
pertanggungjawaban yang harus dibuat kemudian.
Banyak
pendapat tentang pentingnya berorganisasi,
Berikut adalah pendapat beberapa sumber yang saya
temui:
“Berorganisasi....
berarti kita belajar bersosial, diskusi untuk menyelesaikan masalah atau membuat suatu hal menjadi mungkin. Mengumpulkan aspirasi, ide-ide dan lain sebagainya. Kemudian yang bersifat edukatif ya tentu saja sangat positif untuk mengalirkan ilmu-ilmu yang sudah kita kuasai (atau bisa sama-sama belajar) kepada semua lapisan masyarakat tentunya.
Dan masih banyak lagi.
Untuk nilai negatifnya, organisasi dan berorganisasi bila digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif tentu saja dampaknya sangat luarbiasa negatif baik bagi diri sendiri, lingkungannya, maupun orang lain.
terimakasih”
berarti kita belajar bersosial, diskusi untuk menyelesaikan masalah atau membuat suatu hal menjadi mungkin. Mengumpulkan aspirasi, ide-ide dan lain sebagainya. Kemudian yang bersifat edukatif ya tentu saja sangat positif untuk mengalirkan ilmu-ilmu yang sudah kita kuasai (atau bisa sama-sama belajar) kepada semua lapisan masyarakat tentunya.
Dan masih banyak lagi.
Untuk nilai negatifnya, organisasi dan berorganisasi bila digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif tentu saja dampaknya sangat luarbiasa negatif baik bagi diri sendiri, lingkungannya, maupun orang lain.
terimakasih”
“Organisasi Mahasiswa
adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tjuan bersama, namun
harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua
pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk
dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung,
melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi
atau golongan.”
“Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial
yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
dapat mereka capai sendiri.”
“Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu
memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan
mengapa orang memilih untuk berorganisasi:
a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon
politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan
merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal
ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran
intelektual, atau ekonomi.
b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan
organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin
dilakukannya sendiri yaitu:
1) Dapat
memperbesar kemampuannya
2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk
mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.
3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan
generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.
Tipe-tipe
organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada
tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada
sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang
menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan
tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan
tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara
sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak
seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar
anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam
bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila
hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi
sekunder menurut Hicks:- Organisasi
Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal
balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari
organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
- Organisasi
Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual,
rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat
menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya.
Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan
dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa
besar pembayaran gajinya.
---Semoga
bermanfaat---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar