INISIASI I
RUANG LINGKUP AKUNTANSI &
LAPORAN KEUANGAN ( Financial Statement )
RUANG LINGKUP AKUNTANSI
Pengertian Akuntansi
Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.
Menurut Sunyanto (1999), pengertian akuntansi itu adalah suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan keputusan.
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders)
Akuntansi menyediakan informasi akuntansi berupa laporan-laporan bagi pihak yang berkepentingan (Stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan, pihak-pihak tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pihak internal dan eksternal.
Pihak internal adalah pengelola perusahaan (manajemen) yaitu pihak yang bertanggungjawab di dalam mengarahkan jalannya perusahaan, seperti manajer perusahaan. Manager / pimpinan perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui dengan tepat posisi keuangan, guna pengambilan keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi, menilai dan mempertanggungjawabkan keberhasilan dalam mengelola perusahaan.
Pihak eksternal adalah pihak-pihak di luar perusahaan yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan sehari-hari, yaitu para investor, kreditor, pemilik perusahaan / pemegang saham dan badan pemerintah serta instansi perpajakan.
Kreditor dalam hal ini misalnya bank, tentunya harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan menolak suatu usulan/permintaan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan atau menunjukkan hal yang negatif, bankir akan mempertanyakan tentang kemampuan dan reputasi manajer perusahaan atau meminta pemegang saham utama perusahaan tersebut untuk memberikan jaminan atas utang perusahaan.
Investor adalah anggota masyarakat yang mampu/mempunyai permodalan, yang bila akan menginvestasikan modalnya memerlukan data informasi akuntansi (keuangan) perusahaan untuk mengukur tingkat kemampu-labaan perusahaan.
Pemilik perusahaan atau pemegang saham dapat menggunakan laporan keuangan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan perusahaannya dan bagaimana prospeknya di masa yang akan datang.
Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan melaluii laporan keuangan, sehingga dapat menentramkan karyawan dalam kelangsungan kerjanya.
Lembaga pemerintah / instansi perpajakan memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan pajak, perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
Bidang spesialisasi akuntansi
Dalam prakteknya, akuntansi memiliki beberapa bidang spesialisasi yang berbeda. Bidang spesialisasi akuntansi secara garis besar dibedakan menjadi 2(dua) yaitu : akuntansi keuangan dan akuntansii manajemen.
Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan secara periodik yang dapat digunakan sebagai informasi intern dan ekstern perusahaan.
Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan atas berbagai alternatif tindakan dan membantu memilih alternatif yang paling baik yang harus diambil oleh pengelola perusahaan. Akuntansi manajemen juga membantu manajemen dalam menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi.
Sedangkan yang termasuk bidang-bidang spesialisasi akuntansi lain adalah akuntansi biaya, akuntansii perpajakan, akuntansi anggaran, sistem akuntansi, dan akuntansi sosial. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.
Akuntansi perpajakan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penyusunan SPT (Surat Pajak Terutang) dan mempertimbangkan efek perpajakan dari suatu transaksi atau alternatif berbagai tindakan.
Akuntansi anggaran merupakan bidang akuntansi yang menyajikan rencana kegiatan keuangan untuk suatu periode, melalui catatan dan ikhtisar, serta menyediakan data perbandingan antara kegiatan sesungguhnya dengan rencananya.
Akuntansi pemerintahan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah atau lembaga sosial dengan peraturan dan perundang-undangan yang mengikat lembaga-lembaga tersebut.
Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang menekankan masalah perancangan prosedur, metode dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi perusahaan.
Akuntansi sosial merupakan bidang akuntansi yang cenderung membahas dan mengukur biaya sosial dan manfaatnya, misalnya mengukur pola kepadatan lalu lintas sebagai bagian dari studi penentuan pemakaian dana transportasi yang paling efisien.
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep akuntansi dibedakan menjadi 2 (dua) konsep dasar, yaitu :
Konsep Entitas Usaha (Business Entity Concept), merupakan konsep akuntansi yang didasarkan pada entitas usaha, yaitu membatasi data ekonomi dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditor atau pihak yang berkepentingan, atau dengan kata lain aktivitas usaha dicatat secara terpisah dari aktivitas pihak yang berkepentingan. Sebagai contoh, Hendry seorang pemilik usaha foto copy mempunyai rekening koran yang saldonya di bank sebesar Rp. 15 juta pada akhir tahun. Hasill dari operasi usahanya hanya setengahnya yaitu Rp. 7,5 juta dan sisanya sebesar Rp. 7,5 juta berasall dari penjualan motor milik keluarganya. Jika Hendry mengikuti konsep entitas, ia akan memperlakukan uang yang dihasilkan dari usahanya sebagai bagian yang terpisah dari uang yang dihasilkan dari penjualan barang yang bukan milik perusahaan tetapi miliknya sendiri. Konsep entitas menetapkan bahwa pembukuan terhadap hasil operasi perusahaan sebesar Rp 7,5 juta dilakukan terpisah dengan aktiva atau Utang pribadi/pemilik perusahaan sebesar Rp 7,5 juta pula. Pemisahan ini akan memperjelas dalam melihat posisi keuangan perusahaan.
Konsep Biaya (Cost Concept), merupakan konsep akuntansi yang menyatakan bahwa barang atau jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga saat transaksi tersebut terjadi. Cara pencatatan ini mengunakan prinsip harga historis (Historical Cost). Sebagai contoh, toko elektronik pada tanggal 1 Agustus 2002 perusahaan membeli barang-barang elektronik dengan harga Rp. 10 juta rupiah. Konsep biaya menetapkan bahwa transaksi tersebut harus dicatat berdasarkan harga perolehan yang sesungguhnya, yaitu tetap seharga Rp. 10 juta meskipun setelah transaksi harga barang elektronik tersebut telah mengalami kenaikan menjadi Rp.12,5 juta. Catatan akuntansi harus tetap mempertahankan nilai historis dari suatu aktiva selama perusahaan itu memilikinya dan biaya perolehan itu merupakan nilai atau ukuran yang dapat diandalkan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau generally accepted accounting principles (GAAP) merupakan sistem standar penilaian data keuangan suatu perusahaan dalam membuat suatu laporan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi ini dikembangkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) guna mengetahui perbandingan kinerja dan kondisi keuangan antar perusahaan. Saat ini, Financial Accounting Standars Board (FASB) merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan di Amerika Serikat dengan tugas utama mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi.
PERSAMAAN AKUNTANSI
Pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi
Sebelum menjelaskan pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi, akan dijelaskan lebih dahulu pengertian Transaksi. Transaksi adalah suatu kejadian atau kondisi ekonomi yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu entitas.
Sedangkan yang disebut persamaan akuntansi adalah hubungan antara aktiva, kewajiban (liabilities) dan modal pemilik (owner equity) yang dinyatakan dalam suatu persamaan. Unsur-unsur persamaan akuntansi terdiri dari 3 (tiga) yaitu : aktiva, Utang (liabilities) dan modal pemilik (owner equity).
AKTIVA = MODAL
Aktiva mungkin pula diperoleh dari pinjaman pihak luar, yaitu biasa disebut juga Utang/Kewajiban, maka persamaan diatas akan berubah menjadi :
AKTIVA = UTANG + MODAL
Utang/Kewajiban sering juga disebut dengan Pasiva, maka persamaan tersebut menjadi :
AKTIVA = PASIVA
Persamaan akuntansi itu adalah keseimbangan antara sisi Aktiva (kiri) dan sisi Pasiva (kanan).
Pada dasarnya pengaruh perubahan atas transaksi keuangan berkisar pada :
Bertambahnya harta diimbangi dengan bertambahnya modal
Bertambahnya harta diimbangi dengan berkurangnya harta lain
Bertambahnya harta diimbangi dengan bertambahnya utang
Berkurangnya harta diimbangi dengan berkurangnya utang
Berkurangnya harta diimbangi dengan berkurangnya modal
Pengertian 3 (tiga) unsur persamaan akuntansi :
Aktiva (assets) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan memberikan keuntungan bagi usaha tersebut di masa mendatang. Contohnya kas, piutang, tanah/bangunan, kendaraan, peralatan dan lain-lain.
Utang (liabilities) adalah berupa Utang atau pinjaman yang harus dibayarkan kepada pihak luar.
Modal pemilik (owner equity) adalah jumlah aktiva yang tersisa setelah dikurangi kewajiban-kewajiban.
Contoh Soal :
Berikut ini adalah transaksi dari usaha baber shop milik Pak Djaja :
Pak Djaja mendirikan usaha pangkas rambut (baber shop) dengan menyetor uang pribadinya sebesar Rp. 20.000.000,00
Dibeli secara tunai peralatan cukur yaitu berupa alat cukur listrik seharga Rp. 5 juta
Dibeli perlengkapan mencukur berupa silet, sisir, kain dsb sebesar Rp. 1.500.000,00
Dibeli kursi cukur listrik sebagai peralatan mencukur seharga Rp. 2 juta secara kredit
Diterima pendapatan dari mencukur sebesar Rp. 1.000.000,00
Menerima order mencukur pelanggan seharga Rp. 250.000,00 dan akan dibayar bulan depan
Dibayarkan gaji para pencukur yaitu untuk 2 (dua) orang @ Rp. 150.000,00
Pada akhir bulan diterima sebagian piutang dari pelanggan sebesar Rp. 250.000,00 dibayar tunai.
Diminta :
Buatlah persamaan akuntansinya dengan susunan sbb:
Aktiva Pasiva
Kas + Piutang + Perlengkapan + Peralatan = Utang usaha + Modal Pak Djaja
Jawaban :
| A K T I V A | P A S S I V A | ||||
| Kas | Piutang | Perlengkapan | Peralatan | Utang usaha | Modal Djaja |
A | 20.000.000 |
|
|
|
| 20.000.000 |
B | (5.000.000) |
|
| 5.000.000 |
|
|
| 15.000.000 |
|
| 5.000.000 |
| 20.000.000 |
C | (1.500.000) |
| 1.500.000 |
|
|
|
| 13.500.000 |
| 1.500.000 | 5.000.000 |
| 20.000.000 |
D |
|
|
| 2.000.000 | 2.000.000 |
|
| 13.500.000 |
| 1.500.000 | 7.000.000 | 2.000.000 | 20.000.000 |
E | 1.000.000 |
|
|
|
| 1.000.000 |
| 14.500.000 |
| 1.500.000 | 7.000.000 | 2.000.000 | 21.000.000 |
F |
| 250.000 |
|
|
| 250.000 |
| 14.500.000 | 250.000 | 1.500.000 | 7.000.000 | 2.000.000 | 21.250.000 |
G | (300.000) |
|
|
|
| (300.000) |
| 14.200.000 | 250.000 | 1.500.000 | 7.000.000 | 2.000.000 | 20.950.000 |
H | 250.000 | (250.000) |
|
|
|
|
| 14.450.000 | 0 | 1.500.000 | 7.000.000 | 2.000.000 | 20.950.000 |
Analisis Transaksi
Setoran modal berupa uang kas Rp. 20 juta akan mengakibatkan bertambahnya aktiva berupa kas dengan diimbangi dengan bertambahnya pasiva pada modal Pak Djaja.
Pembelian peralatan cukur yaitu alat cukur listrik akan mengakibatkan bertambahnya aktiva berupa peralatan seharga Rp. 5 juta dan diimbangi dengan berkurangnya aktiva lain berupa kas sebesar Rp. 5 juta.
Pembelian perlengkapan mencukur akan mengakibatkan bertambahnya aktiva berupa perlengkapan sebesar Rp. 1.500.000,00 dan diimbangi dengan berkurangnya aktiva lain berupa kas sebesar Rp. 1.500.000,00
Pembelian kursi cukur listrik sebagai peralatan secara kredit berakibat bertambahnya aktiva berupa peralatan sebesar Rp. 2.000.000,00 dan diimbangi dengan timbulnya / bertambahnya utang sebesar Rp. 2.000.000,00
Diterimanya pendapatan sebesar Rp. 1.000.000,00 berakibat bertambahnya harta berupa kas sebesar Rp. 1 juta dan diimbangi dengan bertambahnya modal Pak Djaja sebesar Rp. 1 juta
Menerima order mencukur namun pembayarannya bulan depan akan mengakibatkan timbulnya atau bertambahnya aktiva berupa piutang sebesar Rp. 250.000,00 dan diimbangi dengan bertambahnya modal Pak Djaja sebesar Rp. 250.000,00
Dibayar gaji kepada 2 orang pencukur sebesar Rp. 150.000,00 perorang berakibat berkurangnya aktiva berupa kas sebesar Rp. 300.000,00 dan diimbangi dengan berkurangnya juga modal Pak Djaja sebesar Rp. 300.000,00
Sebagian piutang dibayar oleh pelanggan akan berakibat bertambahnya aktiva berupa kas sebesar Rp. 250.000,00 dan berkurangnya aktiva berupa piutang sebesar Rp. 250.000,00
LAPORAN KEUANGAN (Financial Statement)
Laporan Keuangan adalah laporan formal tentang informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari 4 (empat) laporan yaitu Neraca (laporan posisi keuangan), Laporan Laba Rugi, Laporan perubahan modal dan Laporan arus kas.
NERACA
Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca sering disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.
Manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
Jumlah kekayaan perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya (likuiditas dan solvabilitas)
Kemapuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar (fleksibilitas)
Jumlah utang perusahaan pada kreditur
Jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan
Bentuk penyajian neraca ada 2 (dua) yaitu :
Bentuk Rekening (Skontro)
Bentuk Laporan (Staffel)
LAPORAN LABA RUGI
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga dengan laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran tentang hasil usaha perusahaan atau operasi perusahaan.
Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan.
Sebab-sebab perusahaan memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian
informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan sumber-sumber utama pendapatan perusahaan.
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang memuat ikhtisar perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.
Manfaat Laporan perubahan modal yaitu dapat diperolehnya sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Pengurangan modal pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih selama periode berjalan.
LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas (cash flow) adalah laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa pengeluaran atau pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas wajib dibuat oleh setiap perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK No. 2).
Arus kas dapat bersumber dari :
Operasi, misalnya dari penjualan barang dagangan
Investasi, misalnya dari penjualan aktiva jangka panjang
Pendanaan (Financing), misalnya kredit bank.
Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta untuk mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh perusahaan selama periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.
Hubungan antara Laporan Keuangan
Pelajarilah gambar berikut ini dengan seksama dan benar, karena gambar tersebut menunjukkan hubungan antara keempat jenis Laporan Keuangan.
Berikut ini Laporan Keuangan dari Kantor Akuntan Publik Hengki Waluyo
Laporan Laba RugiPeiode 30 Januari 2003 |
PendapatanPendapatan Jasa ………………..………………..………………..……………………. Rp. 10.000.000
Beban Beban Gaji ………………..………………..………………..……Rp. 1.500.000 Beban Sewa ………………..………………..………………….. Rp. 1.200.000 Beban Listrik ………………..………………..………………….. Rp. 500.000
Total Beban ………………..………………..………………..………………..…………. Rp. 3.200.000 |
Laba Bersih ………………..………………..………………..………………..……. . …… Rp. 6.800.000 |
Laporan Perubahan ModalPeiode 30 Januari 2003 |
Modal Hengki Waluyo, 1 Jan 2002 ……..………………..………………..………….. Rp. 0 Ditambah : Investasi oleh pemilik …..………………..………………..……………….. Rp. 50.000.000 Laba Bersih ………………..………………..………………..………………………….. Rp. 6.800.000 56.800.000 Dikurangi : Pengambilan oleh pemilik ………………..………………..………………..…………… Rp. 3.000.000 |
Modal Hengki Waluyo ………..………………..………………..………………..……. . Rp. 53.800.000 |
NeracaPeiode 30 Januari 2003 | |
Aktiva Kas ………………………………. Rp.25.300.000 Piutang ………………………….. Rp. 2.500.000 Perlengkapan Kantor ………….. Rp. 6.475.000 Tanah …………………………….Rp. 20.000.000 Total Aktiva …………………….. Rp. 54.275.000 | Kewajiban Hutang ……………………………… Rp. 475.000
Ekuitas Pemilik Modal Hengki Waluyo …………. ….Rp.53.800.000 Total Kewajiban & Modal Pemilik …Rp.54.275.000 |
Laporan Arus KasPeiode 30 Januari 2003 |
Arus Kas dari kegiatan operasi Penerimaan Penagihan dari Langganan ………………………………………………………… Rp. 6.500.000 Pembayaran Ke Pemasok …………………………………………………(Rp. 2.000.000) Ke Pegawai ………………………………………………… (Rp. 1.200.000) (Rp. 3.200.000) Arus kas masuk bersih dari kegiatan operasi ………………………………….. Rp. 3.300.000 Arus Kas dari kegiatan investasi Pembelian tanah ………………………………………………(Rp 55.000.000) Penjualan tanah ………………………………………………. Rp.30.000.000 Arus kas keluar bersih dari kegiatan investasi …………………………………. (Rp. 25.000.000) Arus kas dari kegiatan pembelanjaan Investasi pemilik …………………………………………………Rp. 50.000.000 Pengambilan pemilik ……………………………………………(Rp. 3.000.000) Arus kas masuk bersih dari kegiatan pembelanjaan ………………………………Rp. 47.000.000 Kenaikan bersih dalam saldo kas …………………………………………………………Rp.25.300.000 Sisa kas, 1 Januari 2003 …………………………………………………………. ………Rp. 0 Sisa kas, 30 Januari 2003 …………………………………………………………. ……. Rp. 25.300.000
|
Keterangan :
Laporan laba rugi periode 30 Januari 2003
Melaporkan semua pendapatan dan semua beban selama periode tersebut
Melaporkan laba bersih selama periode tersebut, pada kasus praktik akuntansi diatas Kantor Akuntan Publik Hengki Waluyo mendapatkan laba untuk periode Januari. Laba bersih tersebut berhubungan dengan Laporan Perubahan Modal lihat
Laporan perubahan modal periode 30 Januarri 2003
Nilai sisa modal pemilik pada awal periode.
Ditambah dengan investasi yang dilakukan pemilik dan juga ditambah laba bersih (atau dikurangi kerugian bersih, disesuaikan dengan kasus). Laba bersih tersebut diambil dari Laporan Laba Rugi lihat
Dikurangi dengan pengambilan pribadi oleh pemilik.
Diakhiri dengan sisa modal pemilik pada akhir periode.
Neraca periode 30 Januari 2003
Melaporkan semua aktiva, kewajiban dan modal pemilik dari suatu usaha pada akhir periode tertentu.
Melaporkan bahwa total aktiva sama dengan jumlah dari total kewajiban dengan total modal pemilik. Keadaan seimbang inilah yang menyebabkan laporan tersebut disebut neraca.
Melaporkan nilai sisa akhir dari modal pemilik, yang diambil langsung dari laporan modal pemilik. (lihat )
Laporan arus kas
Melaporkan arus kas dari tiga jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan (kegiatan operasional, investasi dan pembelanjaan) selama bulan tersebut. Setiap jenis kegiatan akan dirinci sehingga menghasilkan arus kas bersih untuk setiap periode.
thx so much.. :)
BalasHapus